Skip to main content

Posts

Showing posts from 2017

Hijab yang Terlihat - Part 2

Kemarin udah upload dan dicantumin sumbernya juga. Sekarang aku pengen mengutarakan keresahan yang aku alami. Jadi gini, saat ini aku tinggal di bandung, dan Alhamdulillah disana udah lumayan banyak akhwat yang mengerti soal menutup aurat, dan bahkan banyak yang pake cadar juga.   Sebelum mulai, mungkin aku akan intro sedikit. Mungkin kita sepakat, bahwa banyak perempuan-perempuan nggak berhijab yang ada di social media itu banyak pasang foto-foto endorse, iklan, selfie cantik, melakukan streaming saat mengerjakan sesuatu, dll. Nah, gimana pendapat temen-temen (yang terbiasa melakukan sunnah) mengenai hal itu? Mungkin itu adalah salah satu hal yang mubazir bukan? Mulai dari ngeliat wanita bukan mahrom, mungkin bisa bikin mata ada percikan-percikan dosa disana. Dan mungkin kita sepakat soal itu. Nah, yang aku resahkan itu gimana soal akhwat yang hijabnya syar’i mungkin ada yang pake khimar tapi seperti itu juga? Pajang foto di social media. Jujur, awalnya aku biasa aja, liat

Hijab yang terlihat - Part 1

Bismillahirrohmanirrohim , sebelum memulai tulisan ini, aku akan memulai dengan kutipan yang aku ambil dari salah satu website islam di Indonesia: Makna Hijab Secara bahasa, hijab artinya penutup. الحِجابُ: السِّتْرُ “ hijab artinya penutup” (Lisaanul Arab). Secara istilah, makna hijab adalah sebagaimana dijelaskan Al Munawi berikut ini: “ Hijab adalah segala hal yang menutupi sesuatu yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang untuk menggapainya. Diantara penerapan maknanya, hijab dimaknai dengan as sitr (penutup), yaitu yang mengalangi sesuatu agar tidak bisa terlihat. Demikian juga al bawwab (pintu), disebut sebagai hijab karena menghalangi orang untuk masuk. Asal maknanya, hijab adalah entitas yang menjadi penghalang antara dua entitas lain” (At Tauqif ‘ala Muhimmat At Ta’arif, 1/136). Abul Baqa’ Al Hanafi juga menjelaskan: “ setiap yang menutupi hal-hal yang dituntut untuk ditutupi atau menghalangi hal-hal yang terlarang untuk digapai maka itu adalah hijab” (Al Kull

Farewell

Apa yang membuat suatu hal pantas untuk dikenang? Apakah dengan pergi ke tempat mewah? Atau apakah dengan menghabiskan uang untuk sesuatu? Jika iya, maka yang kita dapatkan hanyalah sebuah gambaran, bukan momen di dalamnya. Apa yang membuat suatu kisah pantas untuk diceritakan? Apakah karena kita melakukan sesuatu yang luar bisaa? Atau apakah karena kita ingin dipuji oleh orang banyak? Jika iya, maka yang kita dapatkan hanyalah kebanggaan dalam diri sendiri, bukan kebersamaan dengan orang lain. Suatu hal bisa menjadi sebuah kisah, bisa menjadi sebuah kenangan, tergantung dari bagaimana cara kita meninggalkannya, juga tergantung dari bagaimana cara kita memaknainya. Kisah atau kenangan adalah sebuah memori yang terekam di pikiran kita yang terkadang mampir untuk mengingatkan kita. Membuat sebuah kisah tidaklah sulit, tidak seperti membangun gedung tinggi dengan berbagai material, juga tidak seperti membuat organisasi dengan berbagai aturan di dalamnya. Sebuah kisah hanya butuh 2