Ting Tong, pintu kereta terbuka.. Aku turun dari kereta menuju loket penukaran kartu, seorang wanita berbaju biru dan berkacamata mengikutiku ke tempat loket, ketika ingin pergi wanita itu bertanya "San, emang kamu yakin sama keputusan itu? Kamu gaakan lupa kan sama aku?" aku cuma tersenyum, dan aku menjawab pertanyaan itu dengan pertanyaan lain "Emangnya kamu nggak percaya sama aku?" wajahnya tiba-tiba menjadi sedikit murung, dia menjawab "Percaya sih, tapi.." tok tok aku mendengar suara pintu diketuk, dan aku pun terbangun dari tempat tidur.. Oh hanya mimpi, tapi kenapa aku mendapat mimpi seperti itu? Apa karena ada sesuatu yang terjadi? Aku menjadi sedikit khawatir, lalu terdengar suara ummi "San, sholat.. nanti ketinggalan jama'ah di masjid loh." aku pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. "Ah sudahlah, bismillah aja mudah-mudahan nggak terjadi apa-apa" bisikku dalam hati..
Jika ada orang yang bertanya siapa yang orang pertama yang kamu cintai dalam senior residents, mungkin aku akan memilih orang ini sebagai yang pertama dan terakhir. Karena tanpa dia aku bukan siapa-siapa, Bertahun-tahun menjadi pemimpin dari sebuah organisasi baru kali ini ngerasa memiliki partner yang "klop" dan aku merasa bahwa aku adalah salah satu orang yang paling beruntuk ketika bertemu dengannya. Perempuan ini tidak terlalu cantik menurut aku (karena banyak temen-temen aku yang menurut aku jauh lebih cantik), perempuan ini tidak terlalu baik juga (karena terkadang suka ngomel-ngomel) tapi luar biasanya perempuan ini tempat bercerita, brainstorming, tempat minta saran, juga tempat meluapkan kelelahan-kelelahan selama aku menjadi seorang senior residents, entah kenapa kalo aku lagi lelah dan jenuh sama tugas-tugas kuliah atau organisasi diluar, pas ada kumpul senior residents dan aku ngeliat ada dia disana itu udah cukup menghilangkan kejenuhan aku selama seharian, da...
Comments
Post a Comment